Jumat, 31 Januari 2014

Celemek Bolak-Balik Lagi

Menjahit lagi. Sebetulnya memang tidak perlu waktu lama. Cuma beberapa jam saja. Itu pun sudah plus nyeterika sana-sini untuk membuat jahitan terlihat rapi. Dan ini dia hasilnya.
Batik madura yang kubeli tempo hari saat berkesempatan menyeberang via jembatan Suramadu jadi penghias di salah satu sisi celemek ini. Lilinnya masih lengket sedikit di sana-sini. Tapi ini menandakan bahwa ini adalah batik asli. Motifnya kebetulan memang menyerong, jadi sekalian aja dipotong sesuai arah motifnya lalu dijahit di bagian bawah celemek. Diberi dua saku di sambungan jahitannya, dengan ukuran yang nggak seragam. Njahitnya nggak pake ngukur-ngukur sih, cuma pake feeling aja. Haha...
Sisi lainnya adalah potongan dari selendang batik bergambar tumpal dan burung Phoenix. Legenda Phoenix yang unik, bahwa dia bisa hidup kembali dari abu pembakaran dirinya, jadi satu perlambang semangat yang selalu tumbuh kembali. Potongan tumpal dipasang di bagian dada dan saku. Gambar Phoenix kecil ada di bagian bawah tumpal, di bagian saku. Pas banget, dapat dua gambar Phoenix.

2 komentar:

emanuella christianti aka nyonyamalas mengatakan...

Suka banget saya mbak sama apronnya...
batik motif tumpalnya hampir aja menggoda iman (nyari batik dengan keyword tumpal di online shop), padahal saya uda janji sama diri sendiri buat g beli-beli kain lagi sebelum yang ada abis, hihihi...
ya ampuunn... btw, apronnya masih dipakai sampai sekarang mbak?

Diah Utami mengatakan...

Apron yang ini sudah dikirim ke seberang lautan, buat host mama saya di seberang lautan. Dia suka dan dipake ketika beraktivitas crafting seperti yang dia suka ;) Dan sekarang pengen bikin lagi yang serupa ini buat dipake sendiri.